Postingan

Menampilkan postingan dengan label Keislaman

Ilmu Laduni dalam Psikologi Pendidikan Islam

Al-Quran Kitab Pembela Kaum Perempuan

Al-Quran Kitab Pembela Kaum Perempuan Sejarah peradaban dunia telah mencatat keberadaan kaum perempuan pada masa terdahulu tidak memiliki tempat sebagimana layaknya seorang manusia. Diberbagai belahan dunia menghargai seorang perempuan tidak lebih dari seperti sebuah barang yang bisa diperlakukan seenaknya.  Turunnya al-Quran sebagai kitab suci umat Islam telah memberikan derajat setinggi-tingginya kepada perempuan. Pada mulanya kehadiran perempuan dianggap sebagai aib yang memalukan, al-Quran menempatkan laki-laki dan perempuan pada posisi yang setara. Yang membedakan kemuliaan seorang manusia di sisi Allah Swt, bukanlah jenis kelamin melainkan ketakwaannya kepada Allah Swt. Baca disini pdf dan ppt

al-Quran Kitab Pembela Kaum Perempuan

Tarbiyah Ramadhan; Menggapai Takwa dengan Kualitas Feminin

Reinterpretasi "Pesona" Perempuan

Perempuan dalam al-Quran

  PEREMPUAN DALAM AL-QURAN   “Kalau boleh saya katakan, Nuzul Quran adalah hari kemerdekaannya perempuan” _MRS_   Alam semesta beserta isinya memiliki hutang eksistensi yang begitu besar kepada Nabi Muhammad Saw. Segenap penjuru merasakan betapa kehadiran Rasulullah Saw telah menjadi rahmat bagi seluruh alam (QS. Al-Anbiya[21]:107), khususnya bagi perempuan. Keberadaan perempuan sebelum datangnya Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad Saw, tidak lah dipandang sebagaimana layaknya manusia. Hal ini terlihat jelas dalam al-Quran كَظِيمٌ وَهُوَ مُسْوَدًّا وَجْهُهُ ظَلَّ بِالأنْثَى أَحَدُهُمْ بُشِّرَ وَإِذَا Artinya: “Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam), dan dia sangat marah”. (QS. An-Nahl[16]:58) Ayat di atas menggambarkan bagaimana kebiasaan bangsa Arab pada masa jahiliyah, sebelum datangnya islam yang memandang kelahiran bayi perempuan bukanlah kabar yang menggembirakan, melainkan aib yang h

Bahasan Qira'ah Mubadalah; Tafsir Progresif untuk Keadilan Gender dalam Islam

 "Mubadalah" merupakan terminologi tentang relasi antara laki-laki dan perempuan yang didasarkan pada cara pandang saling menghormati, kerja sama dan tolong menolong baik di ruangan domestik maupun publik. Dari cara pandang relasi yang hegemoni ke relasi berkarakter partnership. Qira'ah Mubadalah merupakan metode interpretasi teks-teks Islam  relasi gender yang dikenalkan oleh Dr. Faqihuddin Abdul Kodir.  Baca di sini

Doa Sehari-hari

1. Doa Masuk Kamar Mandi  اَللّٰهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ ALLOOHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHOBAAITSI Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan dan kotoran” 2. Doa Keluar Kamar Mandi  غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنّى اْلاَذَى وَعَافَانِىْ GHUFROONAKAL HAMDU LILLAAHIL LADZII ADZHABA ‘ANNIL ADZAA WA ‘AAFAANII Artinya: “ Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan" 3. Doa Ketika Bercermin  اَللّٰهُمَّ كَمَا حَسَّـنْتَ خَلْقِـيْ فَحَسِّـنْ خُلُقِـيْ Allohumma kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii Artinya: " Ya Allah sebagaimana Engkau telah ciptakan aku dengan baik, maka perbaikilah akhlakku." (HR Ahmad) 4. Doa Ketika Berpakaian  اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا هُوَ لَهُ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا هُوَ لَهُ Allâhumma innî as'aluka min kh

Dzikir Pagi (versi malas; setiap lafal dzikir hanya dibaca 1 x)

 Dzikir Pagi Syekh Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani Download Video Dzikir Pagi

Dzikir Pagi (Syekh Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani

 

Dzikir Pagi dan Petang

 ┏﷽📿📿✨━━━━━━━━━┓ 🤲 Dzikir Pagi & Petang ┗━━━━━━━━━━━📿📿✨━┛ Syekh Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani Ket:  أَصْبَحَ : Dibaca Pagi  أّمْسَيْتُ : Dibaca Petang 💦💦💦 أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk". ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ   “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), melainkan Dia yang hidup kekal, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang dilangit dan dibumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa seizin-Nya. Allah menget