Berbalas Pantun Perpisahan Sekolah
BERBALAS PANTUN
Oleh: Meta Ratna Sari
PANTUN PERKENALAN
Apa tanda, pohon mahoni
Pohonnya tinggi, banyak di hutan
Apa sebab, kita berdiri di sini
Kita berempat, hendak berpantun
Sebelum kita, ke Senapelan
Elok lah kita, membawa buku
Sebelum kita, berbalas pantun
Elok lah kita, perkenalan dulu
Kalau santan, dari kelapa
Kelapa dimasak, jadi juada
Kalau teman, hendak menyapa
Panggil saja, aku Nafiza
Tamu datang, hidangkan juada
Jangan lupa, tuangkan minuman
Nama yang bagus, temanku Nafiza
Aku pula, bernama Rayhan
Bermain bola, bersama adik
Membantu ibu, janganlah bosan
Nazifa dan Rayhan, teman yang baik
Perkenalkan, aku namanya Ihsan
Langit terlukis, indahnya pelangi
Setelah hujan, di siang hari
Teman yang baik, akan disenangi
Salam kenal, namaku Qori
PANTUN UTAMA
Latihan rebana, dihari Sabtu
Rebana ditabuh, bertalu-talu
Ketika masih, kelas satu
Datang ke sekolah, malu-malu
Tersebut syair, karya bermutu
Syair dibaca, terdengar merdu
Kisah lucu, di kelas satu
Ditinggal mama, nangis tersedu
Kalau kamu, ke Pekanbaru
Jangan lupa, membeli ketan
Di sekolah belajar, bersama guru
Dari mengeja, hingga pandai berpantun
Menyiram tanaman, supaya subur
Tanaman yang subur, bunganya mekar
Guru mengajar, teramat sabar
Walaupun kadang, aku melanggar
Dari Pekanbaru, ke pulau Rupat
Singgah sebentar, makan ketupat
Dari guru, ilmu ku dapat
Sebagai bekal, dunia akhirat
Jangan malu, tanya alamat
Agar jalanmu, tidak tersesat
Dengan guru, jangan tak hormat
Nanti hidupmu, akan kualat
Bambu diraut, menjadi bilah
Bilah dijalin, menjadi lukah
Carilah ilmu, karena Allah
Agar perbuatan mu, tidak menyalah
Duku dimakan, manis rasanya
Dimakan bersama, dengan sahabat
Ilmu dicari, sepanjang masa
Dari ayunan, hingga liang lahat
Apa tanda, seni kriya
Keterampilan bernilai, seni budaya
Mencari ilmu, butuh biaya
Maka jangan, berfoya-foya
Pergi ke hulu, memakai perahu
Perahu berlayar, sepanjang sungai
Pandai-pandai, mengatur waktu
Agar hidupmu, tidak lalai
Pergi berlibur, ke Samarinda
Kotanya bersih, indah berseri
Jangan suka, menunda-nunda
Nanti menyesal, dikemudian hari
Jika pelepah, sudah terkulai
Pertanda hama, menyerang tanaman
Jika kau lihat, aku lalai
Ingatkan aku, sebagai teman
Ke taman bunga, melihat mawar
Mawar putih, cantik menawan
Pilihlah teman, yang benar-benar
Agar tak sesat, dalam pergaulan
Banyak manfaatnya, buah-buahan
Apalagi buah bengkoang
Teman sejati, akan bertahan
Saat susah ataupun senang
Senam pagi, untuk kesehatan
Kaki diangkat, tangan dilambaikan
Enam tahun sudah, kita berteman
Salah dan khilaf, mohon dimaafkan
Membeli pensil, di pasar kodim
Pensil diukur panjang sejengkal
Setelah tamat, di Ibnu Qoyyim
Shalat jangan sampai ditinggal
Jika taman tidak dibersihkan
Bunga berganti, rumput ilalang
Jika shalat, mulai kau abaikan
Hafalan Quran ikut menghilang
Kapal berlayar, mengarungi lautan
Tempat nelayan, mencari ikan
Tiba saatnya, kita berpamitan
Berpisah untuk, lanjut pendidikan
Ayah memancing, dipinggir telaga
Anak kecil, bermain layangan
Berpisah hanya, tentang raga
Kisah abadi, dalam kenangan
Pucuk merah berguna, untuk kesehatan
Tumbuh di halaman, jadi hiasan
Cukup sekian, kami sampaikan
Terima kasih atas perhatian
Komentar
Posting Komentar